Ini cerita
pengalaman perkunjung ke dieng-wonosobo hanya untuk berburu acara puncak dari
dieng java carnival. Pengalaman juli tahun 2012 bersama teman-teman kuliah.
Dasyatnya kami berangkat dari Yogyakarta sore dan sampai di Wonosobo malam.
Jalur yang digunakan melewati magelang dengan jalan berkelok dan terjal,
masalahnya teman-teman yang ikut didominasi perempuan, 4 cewek 1 cowok
hahahahahahaha.
Dieng java carnival merupakan
acara untuk memperkenalkan dieng pada turis dalam dan luar negeri. Puncak acara
ini diakhiri dengan motongan rambut gembel. Pemotongan rambut gembel ini
tradisi lama dan terkenal dieng. Seseorang yang berambut gembel dikisahkan
merupakan keturunan pendiri dieng-wonosobo. Nah untuk meluruskan rambut orang
gembel maka perlu dilakukan pemotongan rambut gembel dengan ritual tertentu.
Seperti memandikan dan memotong rambut lalu membuangnya ditelaga warna. Ritual
memotong rambut dilakukan di candi arjuna sedangkan “pelarungan” rambut
dilakukan ditelaga warna. Uniknya bila pemotongan rambut tidak berdasarkan
keinginan dari anak gembel tersebut maka rambutnya tetap akan gembel bila
dipotong. Selain itu ada tradisi harus menuruti permintaan dari anak gembel
saat rambutnya dipotong.
Acara ini biasanya berlangsung
awal bulan juli setiap tahun dan berlangsung selama tiga hari. Bagian yang
paling menarik yaitu tradisi memotong rambut gembel. Acara puncak dilanjutkan
dengan tarian-tarian khas dieng dan penyebaran tumpeng. Perlu diingat acara ini
sangatlah diminati banyak wisatawan. Kebanyakan dari para jurnalistik dan
fotografer sehingga penuh orang dan saaling berdesakan.
Pergi ke dieng tidak cukup kalo
belum membeli dan mencicipi carica, buah khas dieng dan hanya bisa tumbuh di
dieng saja. Buah ini memiliki pohon dan buah seperti pepaya namun buahnya kecil
dan berwarna kuning daging buahnya. Bau seperti pepaya namun tidak semanis
pepaya. Olahan buah ini berupa keripik
dan manisan carica. Harga manisan carica bervariasi tergatung kemasan, kemasan
plastik cup mulai dari 5000-10000 rupaih tergantung ukuran. Kemasan jar
biasanya 10000-15000 rupiah.
Eits belum itu saja, mie ongklok
perlu dicoba bila berkunjungke wonosobo. Mie kuning yang berkuah kanji dan
berbumbu pedas merica cukup membuat perut kenyang. Mie ongklok banyak ditemukan
dikota wonosobo, biasanya disediakan juga sate kentang dan sapi untuk teman
makan mie ongklok. Awalnnya aneh saat makan mie terkuah kental tapi lama
kelamaan enak kok. Coba saja berkunjung ke Wonosobo.
Selamat
Berkunjung ke Wonosobo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar