Sabtu, 03 November 2012

dARI dIENG sAMPAI cARICA


Ini cerita pengalaman perkunjung ke dieng-wonosobo hanya untuk berburu acara puncak dari dieng java carnival. Pengalaman juli tahun 2012 bersama teman-teman kuliah. Dasyatnya kami berangkat dari Yogyakarta sore dan sampai di Wonosobo malam. Jalur yang digunakan melewati magelang dengan jalan berkelok dan terjal, masalahnya teman-teman yang ikut didominasi perempuan, 4 cewek 1 cowok hahahahahahaha.

                Dieng java carnival merupakan acara untuk memperkenalkan dieng pada turis dalam dan luar negeri. Puncak acara ini diakhiri dengan motongan rambut gembel. Pemotongan rambut gembel ini tradisi lama dan terkenal dieng. Seseorang yang berambut gembel dikisahkan merupakan keturunan pendiri dieng-wonosobo. Nah untuk meluruskan rambut orang gembel maka perlu dilakukan pemotongan rambut gembel dengan ritual tertentu. Seperti memandikan dan memotong rambut lalu membuangnya ditelaga warna. Ritual memotong rambut dilakukan di candi arjuna sedangkan “pelarungan” rambut dilakukan ditelaga warna. Uniknya bila pemotongan rambut tidak berdasarkan keinginan dari anak gembel tersebut maka rambutnya tetap akan gembel bila dipotong. Selain itu ada tradisi harus menuruti permintaan dari anak gembel saat rambutnya dipotong.



                Acara ini biasanya berlangsung awal bulan juli setiap tahun dan berlangsung selama tiga hari. Bagian yang paling menarik yaitu tradisi memotong rambut gembel. Acara puncak dilanjutkan dengan tarian-tarian khas dieng dan penyebaran tumpeng. Perlu diingat acara ini sangatlah diminati banyak wisatawan. Kebanyakan dari para jurnalistik dan fotografer sehingga penuh orang dan saaling berdesakan.
                Pergi ke dieng tidak cukup kalo belum membeli dan mencicipi carica, buah khas dieng dan hanya bisa tumbuh di dieng saja. Buah ini memiliki pohon dan buah seperti pepaya namun buahnya kecil dan berwarna kuning daging buahnya. Bau seperti pepaya namun tidak semanis pepaya.  Olahan buah ini berupa keripik dan manisan carica. Harga manisan carica bervariasi tergatung kemasan, kemasan plastik cup mulai dari 5000-10000 rupaih tergantung ukuran. Kemasan jar biasanya 10000-15000 rupiah.
                Eits belum itu saja, mie ongklok perlu dicoba bila berkunjungke wonosobo. Mie kuning yang berkuah kanji dan berbumbu pedas merica cukup membuat perut kenyang. Mie ongklok banyak ditemukan dikota wonosobo, biasanya disediakan juga sate kentang dan sapi untuk teman makan mie ongklok. Awalnnya aneh saat makan mie terkuah kental tapi lama kelamaan enak kok. Coba saja berkunjung ke Wonosobo.



                                                                    Selamat Berkunjung ke Wonosobo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar